Assalamu'alaikum wr wb, Selamat Datang, Anda memasuki Flamboyan. Berbagi Informasi, Diskusi dan Silaturahmi untuk Kebaikan. Klo punya ide, saran jangan lupa di sharing ya. Selamat membaca.

Selasa, 11 Agustus 2009

Ramuan Pelebur Dosa

Ramuan Pelebur Dosa
Ustadz Samson Rahman
Jumat, 24/07/2009 06:14 WIB

Seorang pemuda datang pada seorang dokter menanyakan hal berikut : Wahai dokter apakah Anda memiliki resep obat mujarab yang bisa menghapus dosa-dosa dan menyembuhkan penyakit hati?

Hasan al-Bashri seorang ulama terkemuka asal Basharah Irak menyaksikan seorang pemuda datang pada seorang dokter menanyakan hal berikut : Wahai dokter apakah Anda memiliki resep obat mujarab yang bisa menghapus dosa-dosa dan menyembuhkan penyakit hati?
Dokter itu menjawab : Ya!
Pemuda itu berkata : Berikan padaku resep mujarab itu!
Dokter berkata : "Ambillah sepuluh bahan pelebur dosa itu :
Ambillah akar pohon rasa fakir dan menghajatkan pada Allah bersama dengan akar kerendahan hati yang tulus dan ikhlas kepada Allah. Jadikan taubat sebagai campurannya. Lalu masukkan dalam wadah ridha atas semua ketentuan dan takdir Allah. Aduklah dengan adukan qana'ah rasa puas dengan apa yang telah Allah berikan kepada kita. Masukkan dalam kuali takwa. Tuangkan ke dalamnya air rasa malu lalu didihkanlah dengan api cinta dan masukkan dalam adonan syukur serta keringkan dengan kipasan harap lalu minumlah dengan sendok pujian (al-hamdu).
Jika engkau mampu melakukannya pastilah engkau mampu mencegah penyakit dan ujian baik di dunia maupun akhirat" pungkas dokter itu.
Banyak orang melakukan dosa dan kedurjanaan kepada Allah karena dia merasa cukup dengan kemampuan dirinya dan seakan tidak lagi membutuhkan pada apapun, termasuk pada Sang Mahakaya. Dia beranggapan bahwa dirinya mampu melakukan semua hal dengan kekuatan dan kemampuannya, dengan potensi dan energi dirinya. Dia merasa bahwa semua yang dia dapatkan adalah hasil dari kekuatan pikirannya, kemampuan ilmunya, kejernihan kalkulasinya, kematangan hitungan-hitungannya. Inilah yang terjadi pada Qarun yang angkuh dengan harta yang dimilikinya yang kemudian Allah turunkan adzab padanya dengan ditelannya dia oleh bumi yang tidak lagi suka pada kecongkakan, kesombongan dan keangkuhan yang dia pamerkan sehingga membuat bumi gerah.
Sumber dosa lainnya adalah karena orang itu ridak ridha dengan apa yang Allah tetapkan pada dirinya. Sering kali dari bibirnya keluar keluhan dan bahkan gugatan kepada Allah kepada Dia tidak memberikan yang "terbaik" menurut pandangannya, menurut persepsinya, menurut pemikirannya. Dia menyangka bahwa apa yang dia alami saat ini tidaklah tepat bagi dirinya, tidak pantas untuk dirinya, tidak layak dialaminya. Dia seakan lebih tahu dari Allah Yang Mahatahu yang mengerti semua detil perkara yang baik dan yang buruk bagi hamba-Nya. Inilah yang terjadi pada Qabil tatkala menuntut ayahnya agar dia dinikahkan dengan adik kembarnya padahal Allah telah menentukan lain untuknya.
Lambat kembali kepada Allah merupakan penyebab lain dari tidak hancurnya dosa-dosa yang kita lakukan. Terjadi pengendapan dosa karena seringnya kita menunda taubat yang seharusnya cepat kita lakukan. Padahal Allah memerintahkan kita untuk segera merapatkan diri kepada Allah setelah beberapa lama kita telah menjauhinya. Getarkan hati kita semua dengan sesal atas semua kesalahan yang kita lakukan. Mereka seakan tidak tahu bahwa Allah senantiasa menerima taubat hamba-Nya dan Allah sangat senang dengan taubat mereka.
Sebagaimana yang Allah firmankan :
ألم يعلموا أن الله هو يقبل التوبة عن عباده ويأخذ الصدقات وأن الله هو التواب الرحيم
Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang? (At-Taubah : 104).
Rasa tidak puas dengan apa yang Allah berikan pada kita merupakan penyakit kronis yang melahirkan buruk sangka kepada Allah, mendekti kehendak Allah, menyalahkan Allah. Rasa tidak puas dengan karunia Allah akan mengecilkan rasa syukur kita pada-Nya dan bahkan suatu saat akan memadamkannya. Lenyapnya rasa qana'ah atas karunia-Nya akan membuahkan ketamakan dan ketamakan akan melahirkan kezhaliman-kezhaliman. Dari kezhaliman akan memunculkan kerusakan-kerusakan yang menghancurkan tatanan kehidupan.
Jika dalam diri kita telah ada rasa kefakiran, rasa ridha dan qana'ah dan taubat maka semangat takwa kepada Allah hendaknya kita pupuk terus menerus dan kita bina dengan seksama. Sebab ketakwaan itu laksana sebuah tanaman yang jika dibina dengan sebaik-baiknya maka dia akan tumbuh subur dan indah dan jika kita telantarkan maka ketakwaan itu akan segera layu dan lesu. Ketakwaan bisa kita sirami dengan dengan rasa takut pada Allah (al-khawf min al-Jalil), mengamalkan nilai-nilai all-Quran (al-'amal bi al-Tanzil), puas dengan yang ada (al-qana'ah bi al-qalil) dan mempersiapkan diri sepenuhnya untuk perjalanan akhir : kematian ( al-isti'dad li yaum al-Rahil). Jadikan takwa terus terus tumbuh berkembang dan berkelanjutan sampai maut datang menjelang. Hendaknya kita menggenjot ketakwaan kita sampai pada puncaknya, pada titik kulminasinya.
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (Ali Imran : 102).
Ketakwaan kita akan semakin bermakna mana kala yang menjadi pendorongnya adalah mahabbah cinta pada Allah. Cinta pada Allah sepenuh jiwa dan hati. Cinta yang tidak lagi membuatnya berpkir untuk dan rugi dalam menjalankan perintah dan anjuran-Nya. Semangat cinta yang membakar hatinya akan senantiasa menggerakkannya untuk senantiasa dekat, merapat dan bergiat untuk merengkuh ridha dan kasih-Nya, meminum cawan rahmat-Nya dalam setiap langkah-langkah hidup dan goresan sejarahnya. Rasa cintanya yang menggelegak pada Allah akan senantiasa membuat hidup terasa hidup, langkahnya demikian pasti menuju Sang Kekasih. Cawan cintanya senantiasa tumpah ruah dengan air mata takwa, ridha qanah, taubat syukur, tawakkal dan sabar.
Bagi para pecinta yang dipikirkan bukan lagi dirinya tapi Dzat yang dicintainya dan dia larut dalam gelombang kasih-Nya, larut dalam rahmat-Nya masuk dalam dekapan kasih sayang-Nya.
Ramuan kefakiran pada Allah+taubat+ridha+qana'ah+takwa+malu+mahabbah cinta+syukur+harap (raja') dan tahmid akan membersihkan dosa kita, melelehkan bebukitan kesalahan kita.
Dan yakinlah bahwa ramuan itu selain menghapuskan dosa kita dia juga akan menambah vitalitas keimanan kita semua menambah energi keislaman kita dan memantapkan akar ihsan kita.
Selama mencoba! Pastilah kita akan merasan khasiatnya. Dengan hasil jiwa nan segar dan jiwa yang jernih. Dengan dosa yang minim setiap hari.

Dikutip dari : www.eramuslim.com

Senin, 10 Agustus 2009

Ketika Cinta Berbuah Surga

8
Ketika Cinta Berbuah Surga


DI TANAH Kurdistan, ada seorang raja yang adil dan shalih. Dia memiliki putra: seorang anak laki-laki yang tampan, cerdas dan pemberani. Saat-saat paling menyenangkan bagi sang raja adalah ketika dia mengajari anaknya itu membaca al-Quran. Sang raja juga menceritakan kepadanya kisah-kisah kepahlawanan para panglima dan tentaranya di medan pertempuran. Anak raja yang bernama Said itu, sangat gembira mendengar penuturan kisah ayahnya. Si kecil Said akan merasa jengkel jika di tengah-tengah ayahnya bercerita, tiba-tiba ada orang yang memutuskannya.
Terkadang, ketika sedang asyik mendengarkan cerita ayahnya tiba-tiba pengawal masuk dan memberitahukan bahwa ada tamu penting yang harus ditemui oleh raja. Sang raja tahu apa yang dirasakan anaknya.
Maka, dia memberi nasihat kepada anaknya, “Said, Anakku, sudah saatnya kau mencari teman sejati yang setia dalam suka dan duka. Seorang teman baik, yang akan membantumu untuk menjadi orang baik. Teman sejati yang bisa kau ajak bercinta untuk surga.”
Said tersentak mendengar perkataan ayahnya.
“Apa maksud Ayah dengan teman yang bisa diajak bercinta untuk surga? Tanyanya dengan nada penasaran.
“Dia adalah teman sejati yang benar-benar mau berteman denganmu, bukan karena derajatmu, tetapi karena kemurnian cinta itu sendiri, yang tercipta dari keikhlasan hati. Dia mencintaimu karena Allah. Dengan dasar itu, kau pun bisa mencintainya dengan penuh keikhlasan; karena Allah. Kekuatan cinta kalian akan melahirkan kekuatan dasyat yang membawa manfaat dan kebaikan. Kekuatan cinta itu juga akan bersinar dan membawa kalian masuk surga.”
“Bagaimana cara mencari teman seperti itu, Ayah?” Tanya Said.
Sang raja menjawab, “Kamu harus menguji orang yang hendak kau jadikan teman. Ada sebuah cara menarik untuk menguji mereka. Undanglah siapa pun yang kau anggap cocok, untuk menjadi temanmu saat makan pagi di sini, di rumah kita. Jika sudah sampai di sini, ulurlah dan perlamalah waktu penyajian makanan. Biarkan mereka semakin lapar. Lihatlah apa yang kemudian mereka perbuat. Saat itu, rebuslah tiga butir telur. Jika dia tetap bersabar, hidangkanlah tiga telur itu kepadanya. Lihatlah, apa yang kemudian mereka perbuat! Itu cara yang paling mudah bagimu. Syukur, jika kau bisa mengetahui perilakunya lebih dari itu.”
Said sangat gembira mendengar nasihat ayahnya. Dia pun mempraktikkan cara mencari teman sejati yang cukup aneh itu. Mula-mula, dia mengundang anak-anak para pembesar kerajaan satu persatu. Sebagian dari mereka marah-marah karena hidangannya tidak keluar-keluar. Bahkan, ada yang pulang tanpa pamit dengan hati kesal, ada yang memukul-mukul meja, ada yang melontarkan kata-kata tidak terpuji; memaki-maki kerena terlalu lama menunggu hidangan.
Di antara teman anak raja itu, ada seorang yang bernama adil. Dia anaka seorang menteri. Said melihat, sepertinya Adil anak yang baik hati dan setia. Maka, dia ingin mengujinya. Diundaglah Adil untuk makan pagi. Adil memang lebih sabar dibandingkan anak-anak sebelumnya. Dia menunggu keluarnya hidangan dengan setia. Setelah dirasa cukup, Said mengeluarkan sebuah piring berisi tiga telur rebus.
Melihat itu, Adil berkata keras, “Hanya ini sarapan kita? Ini tidak cukup mengisi perutku!”
Adil tidak mau menyentuh telur itu. Dia pergi begitu saja meninggalkan Said sendirian. Said diam. Dia tidak perlu meminta maaf kepada Adil karena meremehkan makanan yang telah dia rebus dengan kedua tanggannya. Dia mengerti bahwa Adil tidak lapang dada dan tidak cocok untuk menjadi teman sejatinya.
Hari berikutnya, dia mengundang anak seorang saudagar terkaya. Tentu saja, anak saudagar itu sangat senang mendapat undangan makan pagi dari anak raja. Malam harinya, sengaja dia tidak makan dan melaparkan perutnya agar paginya bisa makan sebanyak mungkin. Dia membayangkan, makanan anak raja pasti enak dan lezat.
Pagi-pagi sekali, anak saudagar kaya itu telah datang menemui Said. Seperti anak-anak sebelumnya, dia harus menunggu waktu yang lama sampai makanan keluar. Akhirnya, Said membawa piring dengan tiga telur rebus di atasnya.
“Ini makanannya, saya ke dalam dulu mengambil air minum,” kata Said seraya meletakkan piring itu dia atas meja.
Lau, Said masuk ke dalam. Tanpa menunggu lagi, anak saudagar itu langsung melahap satu per satu telur itu. Tidak kemudian, Said keluar membawa dua gelas air putih. Dia melihat ke meja ternyata tiga telur itu telah lenyap. Dia kaget.
“Mana telurnya?” Tanya Said pada anak saudagar.
“Telur aku makan.”
“Semuanya?”
“Ya, habis aku lapar sekali.”
Melihat hal itu Said langsung tahu bahwa anak saudagar itu juga tidak bisa dijadikan teman setia. Dia tidak setia. Tidak bisa merasakan suka dan duka bersama. Sesungguhnya, Said juga belum makan apa-apa.
Said merasa jengkel kepada anak-anak disekitar istana. Mereka semua mementingkan diri sendiri. Tidak setia kawan. Mereka tidak pantas dijadikan teman sejatinya. Akhirnya, dia meminta ijin kepada ayahnya untuk pergi mencari teman sejati.
***
Akhinya, Said berfikir untuk mencari teman di luar istana. Kemudian, mulailah Said berpetualang melewati hutan, ladang, sawah dan kampung-kampung untuk mencari seorang teman yang baik.
Sampai akhirnya, di suatu hari yang cerah, dia bertemu dengan anak seorang pencari kayu yang berpakaian sederhana. Anak itu sedang memanggul kayu bakar. Said mengikutinya diam-diam sampai anak itu tiba di gubuknya. Rumah dan pakaian anak itu menunjukkan bahwa dia sangat miskin. Namun, wajah dan sinar matanya memancarkan tanda kecerdasan dan kebaikan hati. Anak itu mengambil air wudhu, lalu shalat dua rakaat. Said memerhatikannya dari balik rumpun pepohonan.
Selesai shalat, Said datang dan menyapa, “Kawan, kenalkan namaku Said. Kalau boleh tahu, namamu siapa? Kau tadi shalat apa?”
“Namaku Abdullah. Tadi itu shalat dhuha.”
Lalu, Said meminta anak itu agar bersedia bermain denganya, dan menjadi temannya.
Namun, Abdullah menjawab, “Kukira kita tidak cocok menjadi teman. Kau anak seorang kaya, malah mungkin anak bangsawan. Sedangkan aku, anak miskin. Anak seorang pencari kayu bakar.”
Said menyahut, “Tidak baik kau mengatakan begitu. Mengapa kau membeda-bedakan orang? Kita semua adalah hamba Allah. Semuanya sama, hanya takwa yang membuat orang mulia disisi Allah. Apa aku kelihatan seperti anak yang jahat sehingga kau tidak mau berteman denganku? Mengapa tidak kita coba beberapa waktu dulu? Kau nanti bisa menilai, apakah aku cocok atau tidak menjadi temanmu.”
“Baiklah kalau begitu, kita berteman. Akan tetapi, dengan syarat, hak dan kewajiban kita sama, sebagai teman yang seia-sekata.”
Said menyepakati sayarat yang diajukan oleh anak pencari kayu itu. Sejak hari itu, mereka bermain bersama; pergi kehutan bersama, memancing bersama, dan berburu kelinci bersama. Anak tukang kayu itu mengajarinya berenang di sungai, menggunakan panah, dan memanjat pohon di hutan. Said sangat gembira sekali berteman dengan anak yang cerdas, rendah hati, lapang dada, dan setia. Akhirnya, dia kembali ke istana dangan hati gembira.
Hari berikutnya, anak raja itu berjumpa lagi dengan teman barunya. Anak pencari kayu itu langsung mengajaknya makan di gubuknya. Dalam hati, said merasa kalah, sebelum dia mengundang makan, dia telah di undang makan.
Di dalam gubuk itu, mereka makan seadanya. Sepotong roti, garam dan air putih. Namun, Said makan dengan sangat lahap. Ingin sekali rasanya dia minta tambah kalau tidak mengingat, siapa tahu anak pencari kayu ini sedang mengujinya. Oleh karena itu, Said merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya.
Selesai makan, Said mengucapkan hamdalah dan tersenyum. Setelah itu, mereka kembali bermain. Said banyak menemukan hal-hal baru di hutan, yang tidak dia dapatkan di dalam istana. Oleh temannya itu, dia diajari untuk mengenali dan membedakan jenis dedaunan dan buah-buahan di hutan; antara daun dan buah yang bisa dimakan, yang bisa dijadikan obat, serta yang beracun.
“Dengan mengenal jenis buah dan dedaunan di hutan secara baik, kita tidak akan repot jika suatu kali tersesat. Persediaan makanan ada di sekitar kita inilah keagungan Allah!” kata anak pencari kayu.
Seketika itu, Said tahu bahwa ilmu tidak hanya dia dapat dari madrasah seperti yang ada di ibukota kerajaan. Ilmu ada di mana-mana. Bahkan, di hutan sekalipun. Hari itu, Said banyak mendapatkan pengalaman berharga.
Ketika matahari sudah condong ke Barat, Said berpamitan kepada sahabatnya itu untuk pulang. Tidak lupa, Said mengundangnya makan di rumahnya besok pagi. Lalu, dia memberikan secarik kertas pada temannya itu.
‘Pergilah ke ibu kota, berikan kertas ini kepada tentara yang kau temui di sana. Dia akan mengantarmu ke rumahku,” kata Said sambil tersenyum.
“Insya Allah aku akan datang,” jawab anak pencari kayu itu.
Pagi harinya, anak pencari kayu itu sampai juga ke istana. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Said adalah anak raja. Mulanya, dia ragu untuk masuk ke istana. Akan tetapi, jika mengingat kebaikan dan kerendahan hati Said selama ini, dia berani masuk juga.
Said menyambutnya dengan hangat dan tersenyum gembira. Seperti anak-anak sebelumnya yang telah hadir di ruang makan itu, Said pun menguji temannya ini. Dia membiarkannya menunggu lama sekali. Namu, anak pencari kayu bakar itu sudah terbiasa lapar. Bahkan, dia pernah tidak makan selama tiga hari. Atau, terkadang makan daun-daun mentah saja. Selama menunggu, dia tidak memikirkan makanan sama sekali. Dia hanya berfikir, seandainya semua anak bangsawan bisa sebaik anak raja ini, tentu dunia akan tenteram.
Selama ini, dia mendengar bahwa anak-anak pembesar kerajaan, senang hura-hura. Namun, dia menemukan seorang anak raja yang santun dan shalih.
Akhirnya, tiga butir telur masak pun dihidangkan. Said mempersilakan temannya untuk memulai makan. Anak pencari kayu bakar itu mengambil satu. Lalu, dia mengupas kulitnya dengan pelan-pelan. Sementara itu, Said mengupas dengan cepat dan menyantapnya. Kemudian, dengan sengaja Said mengambil telur yang ketiga. Dia mengupasnya dengan cepat, dan melahapnya. Temannya selesai mengupas telur. Said ingin melihat apa yang akan dilakukan temannya dengan sebutir telur itu, apakah akan dimakannya sendiri atau…?
Anak miskin itu mengambil pisau yang ada di dekat situ. Lalu, dia membelah telur itu jadi dua; yang satu dia pegang, dan yang satunya lagi, dia berikan kepada Said. Tidak ayal lagi, Said menangis terharu.
Lau, Said pun memeluk anak pencari kayu bakar itu erat-erat seraya berkata, “Engkau teman sejatiku! Engkau teman sejatiku! Engkau temanku masuk surga.”
Sejak itu, keduanya berteman dan bersahabat dengan sangat akrab. Persahabatan mereka melebihi saudara kandung. Mereka saling mencintai dan saling menghormati karena Allah Swt.
Karena kekuatan cinta itu, mereka bahkan sempat bertahun-tahun mengembara bersama untuk belajar dan berguru kepada para ulama yang tersebar di Turki, Syiria, Irak, Mesir, dan Yaman.
Setelah berganti bulan dan tahun, akhirnya keduanya tumbuh dewasa. Raja yang adil; ayah Said, meninggal dunia. Akhirnya, Said diangkat menjadi raja untuk menggantikan ayahnya. Menteri yang pertama kali dia pilih adalah Abdullah, anak pencari kayu itu. Abdullah pun benar-benar menjadi teman seperjuangan dan penasihat raja yang tiada duanya.
Meskipun telah menjadi raja dan menteri, keduanya masih sering melakukan shalat tahajud dan membaca al-Quran bersama. Kecerdasan dan kematangan jiwa keduanya mampu membawa kerajaan itu maju, makmur, dan jaya; baldatun thayyibatun wa rabbun Ghafur.
*) Disalin dari buku: Habiburrahman El Shirazy. Ketika Cinta Berbuah Surga. No 8 Ketika Cinta Berbuah Surga. Hal 26-33. Bandung: MQS Publishing 2005.








Senin, 23 Maret 2009

GODAAN DUNIA

Dalam suatu kitab diceritakan, dalam perantauan Nabi Isa AS dahulu ada dua lelaki yang mau ikut jalan merantau dengan Nabi Isa AS walopun kemana aja Nabi Isa pergi mereka sanggup untuk mengikuti Nabi Isa, kemudian mereka pun minta ijin ke sang Nabi, bolehkah kami ikut dengan engkau pergi meskipun perjalanan yang sangat jauh, maka Nabi pun menjawab boleh silakan ikut, maka ke dua lekaki inipun ikut jalan dengan Nabi Isa merantau, setelah sekian lama berjalan sampailah di pohon yang rindang dekat danau maka berlindunglah mereka sambil istirahat, Nabi pun mengeluarkan bekal tiga buah roti, lelaki itu pun langsung memakannya dengan semangat karena laper, dan masih tersisa satu roti lagi milik Nabi, lalu Nabi Isa pergi ke danau yang dekat dengan peristirahatannya itu dengan meninggalkan roti miliknya, sepulang dari danau ternyata menyaksikan rotinya sudah habis termakan, maka Nabi Isa pun menanyakannya ke dua lelaki itu namun diantara mereka ga ngaku dan ga tau siapa yang memakan sisa roti tadi, akhirnya Nabi Isa pun sabar dan melanjutkan kembali perjalanannya.
Setelah sekian lama berjalan, mereka menemukan anak kijang lalu di burunya serta disemblih, di panggang dan dimakannya. Selesai makan maka Nabi Isa berkata ke anak kijang yang sisa di makan itu, “hai anak kijang dengan ijin Allah SWT bangun dan hiduplah kembali maka dengan ijin Allah SWT anak kijang itu hidup kembali dan lari, lalu Nabi Isa pun menanyakan kembali ke si lelaki tadi siapa yang makan roti itu maka mereka tetap menjawab ga tau dan ga mengaku.
Kemudian mereka pun melanjutkan kembali perjalanannya yang jauh, ternyata menemui jalan yang buntu dan hanya ada satu cara yakni harus menyeberangi sungai, ga ada jembatan ga ada rakit ato perahu untuk menyeberanginya, akhirnya Nabi Isa dengan ijin Allah memegang tangan si lelaki itu lalu menyebarangi sungai itu tanpa bantuan apapun mereka nyeberang layaknya seperti jalan di darat, silelaki itu pun takjub dengan dua keajaiban yang di tunjukkan Nabi Isa itu. Setelah sampe di daratan Nabi Isa pun bertanya lagi ke lelaki itu siapa yang memakan roti yang satunya, si lelaki ini pun tetap ga tau dan ga ngaku walopun dan menyaksikan mukjijat Nabi dan ga tersindir ato sedikitpun takut.
Setelah sekian lama perjalanan di lanjutkan kembali, maka Nabi Isa menanyakan ke si lelaki itu harta apa yang pengen kalian miliki saat ini, maka silelaki itu menjawab pengen emas yang besar, lalu Nabi Isa pun membuat sayembara untuk mengetahui siapa yang memakan roti milik Nabi, lalu Nabi pun berdoa memohon ijin ke Allah SWT untuk mengabulakan keinginan si lelaki itu, akhirnya benar-benar mukjijat batu yang ada di sekitar mereka berubah menjadi batu emas yang besar yang ga sanggup diangkat oleh mereka. Dan batu emas itu mo dibagi tiga, 1/3 untuk Nabi Isa, 1/3 lagi untuk silelaki lain dan 1/3 lagi untuk yang memakan roti ditempat istirahat pertama kali. Dengan mukjijat yang luar biasa ini kemudian Nabi Isa pun bertanya kembali ke silelaki tadi siapa yang memakan roti yang tersisa satu sebelumnya, akhirnya silelaki ini pun mengaku bahwa dia yang memakannya, karena dia watir ga ke beri dan ingin kebagian batu emas tadi. Akhirnya setelah Nabi mengetaui siapa yang memakan roti miliknya danj Nabi pun ga marah, akhirnya 1/3 batu emas punya Nabi Isa pun di berikan ke silelaki itu dan 1/3 emas yang dimiliki lelaki lain dikasihkannya kembali ke silelaki tadi, dan akhirnya silelaki yang memakan roti itu mendapat semua bagian batu emas tadi dan dia kebingungan karena batu emasnya terlalu berat untuk diangkat dan sangat besar untuk dibawa, akhirnya silelaki itu hanya bisa menunggui batu emas tadi karena ketakutan ada yang merampoknya.
Nabi Isa dan lelaki temannya kembali melanjutkan perjalanan dan meninggalkan silelaki dan batu emas itu. Didalam kesendirian menunggui batu emas silelaki itu dihampiri oleh dua orang pria yang berniat untuk merampoknya, silelaki itu lebih cerdas dari pada emas itu dirampok lebih baik kita bagi tiga emas ini, 1/3 untuk saya, 1/3 lagi untuk kamu dan 1/3 lagi untuk temannya kata si lelaki itu. Karena sudah jauhnya perjalanan merekapun merasakan kelaparan. Maka silelaki itu pun menyuruh ke salah seorang pria didekatnya untuk pergi ke kota untuk belanja makanan karena kelaparan, karena ga punya uang akhirnya sebagian emas itu dipecahkan untuk di tukarkan belanja makanan dipasar. Si pria pun berjalan menuju pasar yang ada di dekat kota, dalam perjalanan ia ke pasar, ia sambil berniat dari pada emas itu dibagi tiga lebih baik menjadi milik dia sepenuhnya yakni dengan cara dia membelikan makanan untuk dua orang yang sedang nunggu emas itu, makanannya dicampur dengan racun, kedua orang itu akan mati dan pikir dia emasnya akan menjadi milik dia sepenuhnya.
Ketika ditinggal oleh si pria pergi ke pasar untuk belanja makanan maka silelaki itu pun berdiskusi dengan teman si pria itu, dari pada emas kita dibagi tiga lebih baik emas ini kita bagi dua saja, kita kebagian lebih besar, kita bunuh saja si pria itu sesampainya nanti, akhirnya si pria sahabatnya itu pun setuju untuk menghabisi nyawa temannya, setibanya kembali dari pasar belanja makanan, maka si pria itu pun dibunuh oleh kedua lelaki tadi dan akhirnya pria itu tewas, setelah tewas maka kedua lelaki itu pun memakan habis roti yang dibeli oleh si pria tadi dipasar, roti tersebut padahal sebelumnya udah dimasukin racun oleh si pria tadi dipasar karena sudah berniat mo membunuh silelaki dan temannya. Makanan tadi habis dimakan oleh dua lelaki yang lapar, setelah sekian waktu akhirnya dua lelaki ini pun tewas karena keracunan dari makanan yang udah di campur dengan racun sebelumnya.
Akhirnya batu emas itu masih utuh di situ disebelah orang-orang yang mati karena serakah pengen emas tersebut. Singkat cerita Nabi Isa dan temannya kembali lagi ke tempat lelaki tadi, dan melihat tiga orang sudah tewas mengenaskan, akhirnya Nabi pun menceritakan ke temannya inilah akibat orang yang serakah yang tergoda oleh godaan dunia semata. Padahal godaan harta dunia akan mencelakakann dirinya.
Astaghfirullahhaladzim.
Itulah sepenggal cerita, mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmah dan manfaat dari cerita tersebut, amin.

Kamis, 27 November 2008

SARAN DAN APLIKASI MENTAL BULIDING

PRINSIP SATU-STAR PRINCIPLE
1. Bekerjalah Karena Allah, bukan karena pamrih kepada orang lain. Maka Anda akan memiliki integritas yang tinggi, yang merupakan sumber kepercayaan dan keberhasilan.
2. Jangan berprinsip kepada yang lain selain Allah. Jangan berprinsip pada sesuatu yang labil dan tidak pasti seperti harta, nafsu hewani, kedudukan , penghargaan orang lain atau apapun selain Allah. Yakinlah, dengan hanya berprinsip kepada-Nyalah akan membuat mental Anda lebih siap menghadapi kemungkinan apapun di hadapan Anda.
3. Lakukanlah sesuatu dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya karena Allah, dan ingatlah selalu Allah Yang Maha Tinggi. Maka Anda akan mendapatkan hasil yang jauh berbeda dan januh lebih baik.
4. Berpedomanlah selalu pada sifat-sifat Allah, selalu seperti ingin maju, ingin selalu adil, ingin selalu memberi kasih sayang, ingin selalu kreatif dan berinovasi, berfikir jernih, mau belajar, ingin selalu bijaksana dan ingin selalu memelihara.
5. Bangun kepercayaan dari dalam diri, jangan karena penampilan fisik tetapi iman Andalah yang akan memancarkan kharisma diri Anda.
6. Bangun motivasi Anda karena Anda adalah makhluk Allah yang sempurna, dan Anda adalah wakil Allah. Raihlah cita-cita dan harapan Anda dengan kemauan yang kuat membara.
7. Dzikirlah dengan Laa ilaaha illallah

PRINSIP DUA-ANGEL PRINCIPLE
Apabila bekerja, kerjakanlah sesuatu dengan tulus, ikhlas dan jujur, seperti malaikat. Ingatlah bahwa Anda bekerja karena Allah bukan karena yang lain, jadikan ini ibadah kepada Allah. Berprestasilah dengan setinggi-tingginya di setiap pekerjaan, karena Allah melihat Anda. Tidak perlu minta diawasi oleh orang lain, atau meminta penghargaan dari orang lain, biarlah Allah yang menghargai, bukan mereka. Jangan setengah-setengah. Anda akan meraih kepercayaan! Ingat integritas adalah sumber persahabatan dan kepercayaan.

PRINSIP TIGA-LEADERSHIP PRINCIPLE
1. Berilah perhatian kepada semua orang dengan tulus agar Anda dicintai dan binalah selalu tali hubungan persahabatan.
2. Bantu orang lain dengan ikhlas, pelajari apa tangisan dan apa impian mereka, lalu bantulah mereka.
3. Selalu mau mengajari dan mendidik orang lain yang membutuhkan bimbingan.
4. Jagalah sikap dan tingkah laku Anda, karena hal ini bisa meningkatkan bahkan menurunkan kepercayaan dari diri Anda, dan ini akan berpengaruh pada lingkungan Anda.
5. Jadilah pemimpin karena pengaruh Anda, bukan karena hak Anda.
6. Dengarkanlah selalu suara hati, pimpinlah hati mereka bukan kepala mereka.
7. Jadikanlah Rasulullah sebagai suri teladan.

PRINSIP EMPAT-LEARNING PRINCIPLE
1. Baca buku-buku, teruslah belajar. Jikalau Anda malas membaca, cukup baca satu lembar saja perhari. Ingatlah bahwa membaca koran atau majalah bukanlah dikatakan “membaca”, karena isinya banyak merupakan informasi atau gosip yang selalu mempengaruhi pikiran Anda.
2. Baca selalu situasi lingkungan Anda, pelajari dan analisa, ambil selalu hikmahnya, kemudian upayakan suatu langkah perbaikan dan penyempurnaan.
3. Bacalah Al Qur’an dan Hadis, jangan hanya bunyinya saja, namun ambillah makna dan inti sarinya.
4. Apabila Anda sedang bingung untuk mengambil keputusan, carilah petunjuk dalam Al Quran dan Hadis. Insya Anda akan melihat jawaban dari setiap permasalahan yang Anda temui.
5. Baca lingkungan dan situasi, bandingkan dengan Ilmu Islam yang Anda miliki, nilailah dengan jernih, ambil filosofinya dan jadikan sebagai pelajaran yang berharga.
6. Perbaikilah kembali.
7. Baca Al-Qur’an.

PRINSIP LIMA-VISION PRINCIPLE
1. Miliki tujuan dan misi jangka pendek dan jangka panjang.
2. Bedakan mana pekerjaan penting dan mana pekerjaan yang tidak penting!
3. Tentukan mana yang harus di prioritaskan. Ingat orang yang sibuk itu ada dua jenis: sibuk mencapai tujuan dan sibuk mengisi waktu.
4. Mulailah bekerja dengan doa dan target yang jelas.
5. Buat rencana kerja untuk esok hari pada sore atau malam hari.
6. Evaluasilah setiap pekerjaan yang dilakukan hari ini pada sore atau malam hari.
7. Tuliskan pada buku harian Anda .
8. Buat target kerja tahunan, bulanan, bulanan, mingguan dan harian.
9. Laksanakanlah dengan penuh komitmen dan kekonsistenan.

PERINSIP ENAM-WELL ORHANIZED PRINCIPLE
1. Buat semuanya serba teratur dalam suatu sistem.
2. Tentukan rencana atau tujuan Anda secara jelas.
3. Bagaimana organisasinya dan faktor-faktor pendukung.
4. Bagaimana sistem motivasinya, agar semuanya bergerak sesuai harapan?
5. Bagaimana sistem pengawasan dan kontrolnya agar sesuai dengan rencana?
6. Laksanakanlah dengan sangat disiplin, karena kesadaran diri, bukan karena orang lain.
7. Ikhlas.

Di kutip dari: New Edition Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ Emotional Spiritual Quotient The ESQ Way 165 1 Ihsan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam Ary Ginanjar Agustian Hal: 242-245.

Rabu, 26 November 2008

Pahlawan Sejati

25 Januari 2008
Pahlawan Pergi dengan Penuh Senyuman

Tak kan Ada Lagi…
Semua telah ada ketetapan-Nya
Manusia tak bisa menolaknya
Hingga adzal menjemputnya
Meninggalkan kami semua berpulang kepada-Nya

Cinta…
Sungguh besar pengorbananmu untuk kami
Belum sempat kami membalas budi baik dan membahagiakanmu
Kini kau telah pergi untuk selama-lamanya

Tak kan ada lagi senyum indahmu menyapa mentari pagi
Tak kan ada lagi yang mengingatkan kami tuk beribadah shubuh ke sang Illahi
Tak kan ada lagi kopi, susu, serapan yang kau sajikan
Tak kan ada lagi putar otak yang selalu kau pikirkan
Tak kan ada lagi busana sederhana yang kau kenakan
Tak kan ada lagi usaha keras yang kau persembahkan
Tak kan ada lagi menu karya masakan ciptaan yang kau hidangkan
Tak kan ada lagi yang menyambut kami ketika kami datang
Tak kan ada lagi ucapan segera makan yang kau katakana
Tak kan ada lagi tempat untuk berkeluh kesah
Tak kan ada lagi tempat untuk berbagi suka dan duka
Tak kan ada lagi duduk santai menyambut senja
Tak kan ada lagi kehangatan bersama di kala malam
Tak kan ada lagi makan bersama yang biasa kita lakukan
Tak kan ada lagi kumpul hangat menyaksikan program kesayangan
Tak kan ada lagi kerelaan nahan lapar demi anak
Tak kan ada lagi nasihat baik yang kau ucapkan
Tak kan ada lagi guru dan suri tauladan bijak sebaik dirimu
Tak kan ada lagi pandangan ke depan yang kau wasiatkan
Tak kan ada lagi penyemangat di kala kami lemah
Tak kan ada lagi rasa cinta, kasih sayang, perhatian yang kau curahkan
Tak kan lagi buka puasa bersama yang biasa kita lakukan
Tak kan ada lagi cerita bahagia di hari raya
Tak kan ada lagi kenikmatan, kesuksesan bersama yang ikut kau rasakan
Tak kan ada lagi pahlawan sejati dalam keluarga kami

Selamat jalan cinta…doa dan sayang kami selalu menyertai

Asap Rokok Ubah Bentuk Jantung

Asap rokok yang terhisap tidak saja meninggalkan risiko terserang penyakit. Tetapi diyakini juga mampu mengubah bentuk jantung. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari University of Illiones, Chicago, Amerika Serikat membuktikan itu. Dalam penelitian yang di terbitkan di European Journal of Herath Failure baru-baru ini peneliti menggunakan tikus sebagai hewan percobaan Peneliti menghembuskan asap rokok ke dalam kandang tikus selama lima minggu.
Tikus yang selama lima minggu menghirup asap rokok kemudian diperiksa dengan echocardiography. Jaringan jantung juga diperiksa dengan mikroskop untuk mendeteksi protein tertentu. Hasilnya menunjukkan asap rokok memiliki peran penting dalam perubahan bentuk bilik jantung kiri, jantung memompa ruang utama lebih cepat dari biasanya sehingga berimbas pada peningkatan enzim di otot jantung. "Reaksi inilah yang menyebabkan jantung tikus mengalami perubahan bentuk," kata Mariam Piano, guru besar ilmu kesehatan biobehavioral di UIC College of Nursing yang juga pemimpin penelitian.
dari air seni tikus itu, peneliti juga menemukan peningkatan kadar norepinephrine, yakni hormon yang dihasilkan saat jantung mengalami tekanan yang dapat menyebabkan jantung tikus mengalami tekanan yang dapat menyebabkan sejumlah perubahan psikologis . Asap rokok yang terhisap tikus itu memacu reaksi enzim mitogen-enzim ini diaktifkan protein kinases yang memerintahkan pertumbuhan sel pertumbuhan dalam ototjantung. "Aktivasi enzim itu mungkin salah satu yang bisa dijadikan indikasi bahwa asap rokok juga dapat menimbulkan cedera pada jantung," tambah Piano. Tim info Tempo

Selasa, 25 November 2008

Anak yang berbakti

Dalam suatu kitab di ceritakan bahwa ada ahli kubur yang berebut untuk mengambil hadiah pahala dari orang yang masih hidup, ada salah seorang ahli kubur dia cukup duduk manis berbeda dengan ahli kubur lainnya, mereka berebutan mengambil hadiah yang di berikan oleh orang yang masih hidup. setelah ditanya oleh temannya ahli kubur yang lainnya mengapa kamu tidak ikut berbaur mengambil pahala dengan ahli kubur lainnya maka ia menjawab singkat aku ga usah berebut mengambil hadiah yang diberikan oleh orang yang masih hidup, aku sudah cukup karena ada seseorang yang secara khusus memberikan hadiah untuk ku, maka temannya bertanya siapa orang yang memberikan pahala tersebut, dalam kitab di ceritakan ada seorang anak laki-laki ia berpropesi sebagai penjual makanan dari bahan tepung (semacam gorengan) di pasar, tapi dalam menjalankan aktivitasnya mulutnya tak berhenti untuk membaca Al Quran dan berdzikir lalu ia hadiahkan untuk ayahnya yang telah meninggal dunia, maka bacan Al quran tersebut sampai ke ayahnya sehingga ia terbebas berdesak-desakan dengan ahli kubur lainnya yang berebut hadiah. Beberapa tahun kemudian ahli kubur yang biasanya hanya duduk manis menerima hadiah dari anaknya, suatu waktu ternyata dia ikut berbaur berebut hadiah dengan teman-temanya yang lain, maka dia ditanya kenapa sekarang kamu ikut berebut hadiah maka dia menjawab mulai sekarang aku tidak menerima hadiah lagi dari anakku kemudian temannya bertanya kenapa anakmu tidak memberikan hadiah untukmu maka ia menjawab anaknya sudah meninggal, sehingga tidak ada lagi yang biasa memberikan hadiah untuknya sekarang.

Dapat diambil kesimpulan yuk mari kita rajin memberikan hadiah untuk ayah, ibu, keluarga kita yang sudah meninggal dan khususkan hadiah tersebut untuk mereka agar mereka selamat di alam sana. Dan jika ayah, ibu, keluarga kita masih ada maka jangan sungkan-sungkan tujukan juga hadiah untuk mereka supaya amal kebaikannya bertambah, dan tentunya kita niatkan semata-mata hanya ingin mengharap Ridho-Nya.
Mohon maaf kalo ada salah.