Assalamu'alaikum wr wb, Selamat Datang, Anda memasuki Flamboyan. Berbagi Informasi, Diskusi dan Silaturahmi untuk Kebaikan. Klo punya ide, saran jangan lupa di sharing ya. Selamat membaca.

Senin, 23 Maret 2009

GODAAN DUNIA

Dalam suatu kitab diceritakan, dalam perantauan Nabi Isa AS dahulu ada dua lelaki yang mau ikut jalan merantau dengan Nabi Isa AS walopun kemana aja Nabi Isa pergi mereka sanggup untuk mengikuti Nabi Isa, kemudian mereka pun minta ijin ke sang Nabi, bolehkah kami ikut dengan engkau pergi meskipun perjalanan yang sangat jauh, maka Nabi pun menjawab boleh silakan ikut, maka ke dua lekaki inipun ikut jalan dengan Nabi Isa merantau, setelah sekian lama berjalan sampailah di pohon yang rindang dekat danau maka berlindunglah mereka sambil istirahat, Nabi pun mengeluarkan bekal tiga buah roti, lelaki itu pun langsung memakannya dengan semangat karena laper, dan masih tersisa satu roti lagi milik Nabi, lalu Nabi Isa pergi ke danau yang dekat dengan peristirahatannya itu dengan meninggalkan roti miliknya, sepulang dari danau ternyata menyaksikan rotinya sudah habis termakan, maka Nabi Isa pun menanyakannya ke dua lelaki itu namun diantara mereka ga ngaku dan ga tau siapa yang memakan sisa roti tadi, akhirnya Nabi Isa pun sabar dan melanjutkan kembali perjalanannya.
Setelah sekian lama berjalan, mereka menemukan anak kijang lalu di burunya serta disemblih, di panggang dan dimakannya. Selesai makan maka Nabi Isa berkata ke anak kijang yang sisa di makan itu, “hai anak kijang dengan ijin Allah SWT bangun dan hiduplah kembali maka dengan ijin Allah SWT anak kijang itu hidup kembali dan lari, lalu Nabi Isa pun menanyakan kembali ke si lelaki tadi siapa yang makan roti itu maka mereka tetap menjawab ga tau dan ga mengaku.
Kemudian mereka pun melanjutkan kembali perjalanannya yang jauh, ternyata menemui jalan yang buntu dan hanya ada satu cara yakni harus menyeberangi sungai, ga ada jembatan ga ada rakit ato perahu untuk menyeberanginya, akhirnya Nabi Isa dengan ijin Allah memegang tangan si lelaki itu lalu menyebarangi sungai itu tanpa bantuan apapun mereka nyeberang layaknya seperti jalan di darat, silelaki itu pun takjub dengan dua keajaiban yang di tunjukkan Nabi Isa itu. Setelah sampe di daratan Nabi Isa pun bertanya lagi ke lelaki itu siapa yang memakan roti yang satunya, si lelaki ini pun tetap ga tau dan ga ngaku walopun dan menyaksikan mukjijat Nabi dan ga tersindir ato sedikitpun takut.
Setelah sekian lama perjalanan di lanjutkan kembali, maka Nabi Isa menanyakan ke si lelaki itu harta apa yang pengen kalian miliki saat ini, maka silelaki itu menjawab pengen emas yang besar, lalu Nabi Isa pun membuat sayembara untuk mengetahui siapa yang memakan roti milik Nabi, lalu Nabi pun berdoa memohon ijin ke Allah SWT untuk mengabulakan keinginan si lelaki itu, akhirnya benar-benar mukjijat batu yang ada di sekitar mereka berubah menjadi batu emas yang besar yang ga sanggup diangkat oleh mereka. Dan batu emas itu mo dibagi tiga, 1/3 untuk Nabi Isa, 1/3 lagi untuk silelaki lain dan 1/3 lagi untuk yang memakan roti ditempat istirahat pertama kali. Dengan mukjijat yang luar biasa ini kemudian Nabi Isa pun bertanya kembali ke silelaki tadi siapa yang memakan roti yang tersisa satu sebelumnya, akhirnya silelaki ini pun mengaku bahwa dia yang memakannya, karena dia watir ga ke beri dan ingin kebagian batu emas tadi. Akhirnya setelah Nabi mengetaui siapa yang memakan roti miliknya danj Nabi pun ga marah, akhirnya 1/3 batu emas punya Nabi Isa pun di berikan ke silelaki itu dan 1/3 emas yang dimiliki lelaki lain dikasihkannya kembali ke silelaki tadi, dan akhirnya silelaki yang memakan roti itu mendapat semua bagian batu emas tadi dan dia kebingungan karena batu emasnya terlalu berat untuk diangkat dan sangat besar untuk dibawa, akhirnya silelaki itu hanya bisa menunggui batu emas tadi karena ketakutan ada yang merampoknya.
Nabi Isa dan lelaki temannya kembali melanjutkan perjalanan dan meninggalkan silelaki dan batu emas itu. Didalam kesendirian menunggui batu emas silelaki itu dihampiri oleh dua orang pria yang berniat untuk merampoknya, silelaki itu lebih cerdas dari pada emas itu dirampok lebih baik kita bagi tiga emas ini, 1/3 untuk saya, 1/3 lagi untuk kamu dan 1/3 lagi untuk temannya kata si lelaki itu. Karena sudah jauhnya perjalanan merekapun merasakan kelaparan. Maka silelaki itu pun menyuruh ke salah seorang pria didekatnya untuk pergi ke kota untuk belanja makanan karena kelaparan, karena ga punya uang akhirnya sebagian emas itu dipecahkan untuk di tukarkan belanja makanan dipasar. Si pria pun berjalan menuju pasar yang ada di dekat kota, dalam perjalanan ia ke pasar, ia sambil berniat dari pada emas itu dibagi tiga lebih baik menjadi milik dia sepenuhnya yakni dengan cara dia membelikan makanan untuk dua orang yang sedang nunggu emas itu, makanannya dicampur dengan racun, kedua orang itu akan mati dan pikir dia emasnya akan menjadi milik dia sepenuhnya.
Ketika ditinggal oleh si pria pergi ke pasar untuk belanja makanan maka silelaki itu pun berdiskusi dengan teman si pria itu, dari pada emas kita dibagi tiga lebih baik emas ini kita bagi dua saja, kita kebagian lebih besar, kita bunuh saja si pria itu sesampainya nanti, akhirnya si pria sahabatnya itu pun setuju untuk menghabisi nyawa temannya, setibanya kembali dari pasar belanja makanan, maka si pria itu pun dibunuh oleh kedua lelaki tadi dan akhirnya pria itu tewas, setelah tewas maka kedua lelaki itu pun memakan habis roti yang dibeli oleh si pria tadi dipasar, roti tersebut padahal sebelumnya udah dimasukin racun oleh si pria tadi dipasar karena sudah berniat mo membunuh silelaki dan temannya. Makanan tadi habis dimakan oleh dua lelaki yang lapar, setelah sekian waktu akhirnya dua lelaki ini pun tewas karena keracunan dari makanan yang udah di campur dengan racun sebelumnya.
Akhirnya batu emas itu masih utuh di situ disebelah orang-orang yang mati karena serakah pengen emas tersebut. Singkat cerita Nabi Isa dan temannya kembali lagi ke tempat lelaki tadi, dan melihat tiga orang sudah tewas mengenaskan, akhirnya Nabi pun menceritakan ke temannya inilah akibat orang yang serakah yang tergoda oleh godaan dunia semata. Padahal godaan harta dunia akan mencelakakann dirinya.
Astaghfirullahhaladzim.
Itulah sepenggal cerita, mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmah dan manfaat dari cerita tersebut, amin.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda